Sore ini, Ambu dan Abah dikejutkan dengan kondisi Muadz yang tiba-tiba aja dibawa ke atas oleh Bang Sulthon dengan kondisi muka dan tangan penuh darah.
Awalnya Ambu pikir Muadz nangis di masjid karena lagi main dengan Kaka Muflih dan Aa Mursyid. Ambu belum terlalu khawatir, karena biasanya, nangisnya akan mereda dan kalian akan kembali main lagi. Tapi ternyata enggak.
Nangisnya Muadz cukup lama, dan tiba-tiba aja Ambu Abah dikejutkan dengan teriakan dari Bang Sulthon, Kakak Alya dan Jahra yang kebetulan lagi piket kantor dan lihat kondisi Muadz yang udah berdarah-darah.
Setelah digendong Abah, langsung dibawa ke kamar mandi, Ambu guyur kepala Muadz untuk bersihin darahnya yang sangat banyak di muka. Tapi saat darah yang dimuka bersih, dan luka yang dijidat dibuka, ternyata darahnya masih ngocor kayak air keran yang dibuka. Mendadak Ambu lemas bukan main!! Tapi Ambu masih harus strong demi Muadz. Demi darah yang dikening Muadz berhenti. Akhirnya Ambu ambil ciput jilbab yang masih kering, dan ambu tahan si lukanya biar gak semakin banyak darah yang keluar. Setelah itu Ambu mandikan Muadz dengan cepat, setelah pakai baju Ambu Abah obatin dulu, pakai kain kasaa di kasih air NaCl.
Ternyata, usut punya usut, kaki Muadz terkenan bola oleh kakak santri ikhwan yang lagi main di lapangan. saat kena bola Muadz oleng, dan akhirnya jatuh. Dan posisi jatuhnya pas di bagian siku ubin yang penyangga si tiang-tiang yang ada di teras masjid. Maka si luka akhirny dalem sekali sehingga darah yang keluar cukup banyak.
Sedih! Sedih banget!!!
Hal yang paling menyedihkan buat orangtua adalah melihat anaknya terluka.
Semoga aja luka ini enggak memberikan efek yang cukup membahayakan atau mengkhawatirkan.
Cepet pulih ya, Dek.. 😢😟
Sebelum Ambu menuliskan ini, Ambu baru saja menggantikan perban yang keempat kalinya. :(
Cepet pulih ya Dek...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar