Jumat, 25 Desember 2020

Liburan ke Pangandaran

 

بسم الهه الرحمن الرحيم

Haik anak-anak Ambu Abah yang sholeh. Bagaimana kabar kalian saat baca tulisan ini?


Ambu Abah selalu berharap kalian dalam keadaan sehat dan selalu bahagia.

Malam ini, Ambu Abah mau sedikit cerita ke kalian, kalau hari ini adalah hari pertama kita liburan di Pangandaran tahun ini. Setelah setahun enggak ketemu eyang, akhirnya sekarang kita ketemu dan bisa kumpul lagi sama eyang.

Alhamdulillah wa syukurillah, banyak-banyak syukur harus Ambu Abah ucapkan karena memiliki anak-anak yang sholeh da pintar diajak kerja sama seperti kalian. 

Kenapa??

Karena kemaren, selama perjalanan dari rumah ke Bandung, dan dari Bandung ke Pangandaran enggak ada drama yang heboh dan bikin kepala pusing. Hehehe. Kalian anteng luar biasa. Sangat bahagia menikmati perjalanan yang jauhnya luar biasa ini. Diajak makan dimobil juga nurut, ngemil juga mau, minum madu pun oke, Alhmdulillah banget deh pokonya!

Hari ini,  hari pertama di Pangandaran. Seperti biasa, hari pertama kalau di rumah Eyang adalah nguras kolam ikan. 😄😄

Muadz udah turun duluan ke kolam, entah bagaimana, Muadz pun minta naik duluan. Keliatan antara kedinginan sama ketakutan ngeliat ikannya banyak banget. 😄😄. Kalau Mursyid dan Muflih, duh, jangan di tanya deh! Heboh bin betah banget nemenin eyang di dalame kolam. Sambil mencoba ngambil ikannya dengan tangan sendiri.

Setelah bershinin kolam ikan, kalian mandi. Setelah mandi malah main perang pasir di depan rumah eyang. 😆😔

Sebenarnya hal ini sudah ketebak jauh hari sebelum kita pergi ke sini. Melihat kebiasaan amin kalian di ponpes. Selalu mengeksplore apapun yang kalian mau tahu. Berani mencoba, itulah kalian bertiga. Maka, tadi pagi melihat kalian main seperti itu, ya enggak heran juga.

Siangnya, kita jalan kaki ke belakang, ke arah stasiun, demi beli mie ayam kampung yang lagi ambu mau banget. Hehehe. Dan hebatnya kalian ikut jalan kaki pulang pergi, dan kalian ikutan makan mie ayamnya sampai habis.

  Sore tadi, Mursyid dan Muflih ikut Abah dan Eyang ke balong, buat mancing. Tapi, sayanganya gak dapet ikannya. Hehehe. Muadz, di rumah sama Ambu, main sampe ketawanya Muadz heboh banget. 😄😄😂

Saat Maghrib tiba, kita solat bareng-bareng. Setelah solat Mursyid baca iqro, lalu AMu baca Iqro, dan setelah itu Ambu suapin kalian makan pakai ayam tepung asam manis masakan Abah. Setelah itu kalian makan ayam bakar buatan Eyang Uti. 😄. Kalau kata Muadz "Nenek, ayam enak." Bukan manggil Eyang Muadz mah. Haha. Dan Setelah itu, kalian masuk kamar, dan tiduuurrr

Alhamdulillah banget Ya Allah..

Benar-benar Ambu Abah banyak bersyukur melihat kalian sesholeh ini. 

Terimakasih ya sayang. tetaplah menjadi anak-anak Ambu Abah yang sholeh ya, Nak..😘😘


























Sabtu, 05 Desember 2020

Family Time dengan Mancing

 

Bismillahhirrahmannirrahim

 

Hai, anak-anak Ambu Abah yang sholeh, bagaimana kabarmu saat baca ini, Nak?

Ambu Abah berharap kalian dalam keadaan sehat, dan selalu bahagia.

 

Malam ini, Ambu Abah mau cerita sama kamu.

Hari ini, kita menghabiskan waktu dengan sangat bahagia. Karena hari ini, kita semua pergi ke kolam pemancingan yang biasa Abah mancing. Beberapa kali pun Abah pernah mengajak Muflih dan Mursyid ke sana. Dan kali ini, hari ini, Ambu serta Muadz ikut bersama.

Seru!! Rame! dan Happy banget!!

Ambu bahagia banget bisa melihat kalian sebahagia tadi. Walau ikan yang kita dapatkan tidak terlalu banyak, tapi hari ini, family time kita memberikan banyak pelajaran kepada kalian.

Dengan kegiatan mancing tadi, kita belajar bagaimana harus bersabar. 

Beberapa kali Mursyid, Muflih sedikit mengeluh "Mana sih ikannya?? Ko gak dapet-dapet?" tapi di situlah Mursyid dan Muflih belajar untuk lebih bersabar menunggu, dan belajar bahwa segala sesuatu butuh perjuangan dan usaha kerja keras agar apa yang diinginkan menjadi tercapai.

Kita juga belajar ikhlas. 

Saat si ikan sudah nyangkut di kail, siap untuk kita ambil, tetapi belum sampai di tangan, si ikan sudah terlepas sendiri dari si kail nya, dan ikan tersebut pun pergi lagi ke tengah kolam. Di situlah Mursyid Muflih belajar bagaimana ikhlas melepaskan apa yang belum menjadi rejeki kita. Padahal Mursyid dan Muflih sudah berusaha untuk menggulung benang pancingannya agar si ikan bisa di bawa. Tapi ternyata sama Allah belum diijinkan. Maka Mursyid Muflih belajar ikhlas. Walau Ambu Abah tahu kalian sedih dan kecewa ketika si ikan lepas lagi. Tiga kali gagal seperti itu cukuplah jadi pembelajaran berharga buat kalian. Setelah sedih dan kecewa, hebatnya kalian tidak berhenti mencoba lagi.

Kita juga belajar BERSYUKUR

Nak, Dalam hidup ini tidak semua apa yang kita inginkan terwujud dan tercapai. Salah satu cara untuk kita tetap bahagia di saat apa yang kita inginkan, kita impikan belum tercapai adalah dengan cara Bersyukur! Hari ini, dengan kegiatan mancing ini kalian belajar, bagaimana kalian harus bersyukur dengan banyak atau sedikit, besar atau kecil ikan yang kita dapatkan.

Semoga kegiatan hari ini bisa kalian kenang dan kalian ingat dan kalian ambil hikmahnya sampai kapanpun.

 Ambu Abah sayang kalian, Nak.

Tumbuhlah selalu menjadi anak-anak yang sholeh, yang taat kepada Allah, rajin dalam ibadahnya, dan semoga kelak Mursyid, Muflih, dan Muadz menjadi orang yang bermanfaat untuk orang banyak.

 

Salam peluk cium penuh cinta dari Ambu Abah 💓😘😘 


Klik di sini untuk lihat video mancing kita hari ini